Di tengah kisruh yang tengah menderanya, Direktur Risk Management PT Citra Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Habiburokhman, mengatakan stasiun Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) siap tayang kembali tahun depan. "Enggak sampai dua bulan, semua persiapan teknis sudah dipersiapkan," ujarnya di Gedung Granadi, Jakarta, Sabtu, 13 Desember 2014.
Menurut Habib, desakan kembali tayangnya stasiun yang berfokus pendidikan itu didasari oleh semakin menurunnya mutu tayangan di Tanah Air saat ini. Perusahaan, ujar dia, tengah menyiapkan semua kebutuhan teknis termasuk konsep program yang dibutuhkan masyarakat. "Karena banyak acara tidak berkualitas yang tidak baik buat anak-anak," ungkapnya.
Dalam tayangan perdananya, seluruh kru bakal menggunakan kantor di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Mereka tengah merampungkan konten program pendidikan dan serta informasi bagi masyarakat, seperti semula "Karena memang kita besarnya di sana," kata Habib.
Saat ditanya berapa modal yang dikeluarkan untuk tayangan perdana ini, Habib menjawab bahwa hal itu merupakan kewenangan manajemen. Ia memastikan bahwa semua program tayangan akan didapatkan secara berkualitas. "Semoga Mei kita sudah eksis semuanya," katanya.
Seperti diketahui, kisruh kepemilikan saham perusahaan itu terjadi sejak 2005 lalu. Belakangan, TPI berubah menjadi MNC TV, stasiun televisi swasta milik pengusaha Harry Tanoesoedibjo. MNC pun mengganti nama dan logo perusahaan TPI, termasuk mengubah program pendidikan yang semula diandalkan stasiun TV milik putri mediang Presiden Soeharto tersebut.